iNRiau.com - Menurut perhitungan sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, Nabi Muhammad menyambut malam mulia dengan mengajar umatnya untuk memenuhi i'tikaf.
I'tikaf bisa dilakukan kapan saja dan dalam jangka waktu berapa saja. Bahkan menurut Imam Syafi'i, meski hanya sesaat, jika ada tujuan suci yang terlibat.
Tetapi Nabi Muhammad selalu melakukan hal ini selama sepuluh hari dan malam terakhir bulan puasa. Di sana dia bermeditasi dan bermeditasi dalam doa.
Baca Juga: Inilah Hakikat Ramadan yang Sesungguhnya
Muhammad Quraish Shihab revealed bahwasanya Salah satu doa yang paling sering beliau Baca dan hayati maknanya adalah:
ِرَبَّنَا اطِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
Rabbana Atina fiddunya hasanah, wa Qinzaba filan hasanah.
Artinya:
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungi kami dari siksa Api Neraka."
Baca Juga: Perampok ATM Bank Panin Pekanbaru Dibekuk, Satu Pucuk Senjata Api Jenis Makarov Turut Diamankan
Baca Juga: Kejagung RI Akan Tentukan Status Hukum Menkominfo Johnny G Plate Usai Gelar Perkara
Sholat Nabi Muhammad SAW yang sering dilakukan bukan hanya sekedar doa untuk memperoleh kebajikan sana-sini, tetapi juga untuk memantapkan langkah-langkah untuk mencapai kebajikan tersebut.
Itu berarti kekuatan atau kemampuan untuk memperoleh kebajikan. Karena doa itu sendiri mengandaikan permintaan yang membutuhkan usaha.
Terlihat bahwa efek dari doa ini bukan hanya tercapainya kebaikan di dunia, tetapi juga bagaimana keutamaan itu bertahan sampai hari esok. Hal ini sejalan dengan realitas Lailatul Qadri itu sendiri, yang kebaikan dan kemuliaannya bersifat tanazzalul.
Artikel Terkait
Sakit Gigi, Berikut Doa Yang Bisa Diamalkan Agar Segera Diberikan Kesembuhan
Adab Menjenguk Orang Sakit Yang Diajarkan Rasulullah
Inilah Niat Sahur dan Berbuka Puasa Ramadhan
Inilah Cara Terbaik Meraih Ridha Allah SWT
Kiat Meraih Ridha Allah SWT Selama Bulan Suci Ramadan